Peran Pendidik
sebagai Ujung Tombak Tumbuh dan Kembalinya rasa Nasionalisme Bangsa
Kurikulum pendidikan di Indonesia sekarang sedang gencar memusatkan pada pendidikan karakter. Hal ini akan lebih
baik dan sangat menguntungkan untuk pendidikan negara kita dimasa
mendatang, karena dengan hal tersebut
peserta didik akan memiliki karakternya masing-masinng. Keprihatinan pemerintah akan karakter anak bangsa
sekarang telah menunjukkan kerusakan menjadi faktor utama pemerintah mengadakan
kurikulum ini. Menurut mereka fenomena tersebut akan sangat berbahaya bagi
kelangsungan perkembangan karakter bangsa. Penurunan karakter pada generasi muda bangsa Indonesia
saat ini telah berimbas pada menurunnya rasa nasionalisme bangsa terhadap
negaranya. Kecenderungan tidak mengertinya generasi muda saat ini tentang
sulitnya merebut kemerdekaan dari penjajah menjadi penyebab lainnya. Mereka
seolah acuh tak acuh akan perjuangan pahlawan dengan tidak memahami hakikat
bangsanya sendiri. Salah satu hakikat manusia sebagai makhluk yang berbangsa
dan bernegara adalah mencintai bangsa dan negaranya sendiri. Bangga menjadi bagian dari bangsa
Indonesia merupakan salah satu contoh ringan dalam upaya bela negara. Bangsa Indonesia yang kaya akan adat dan budaya bangsa yang indah memilih
melebur dengan budaya global dan pelan-pelan melupakan budaya sendiri. Padahal
Indonesia memiliki kearifan lokal dengan kebhinekaan dan kebesaran nusantaranya
yang amat sangat indah bila kita amati. Realita pada zaman sekarang yang
semakin menuntut adanya globalisasi telah mengikis rasa cinta tanah air pada
sebagian besar masyarakat di Indonesia. Bila diterapkan dengan baik dan benar
sebenarnya globalisasi bisa menjadi jalan yang efektif untuk setiap bangsa
memperkenalkan identitas dan membanggakan negaranya di kancah internasional.
Tetapi inilah bangsa kita. Bangsa yang malah mengagung-agungkan budaya luar dan
melupakan budaya bangsa sendiri. Golongan ini seakan menganggap bahwa kedudukan
tertinggi adalah mereka yang mampu menjadi konsumen dari produk maupun budaya
luar. Disinilah letak penting dan sentralnya peran
dunia pendidikan dalam membawa para remaja khususnya dan generasi muda
Indonesia pada umumnya untuk menuju ke arah perubahan sosial yang sekaligus
bermakna kemajuan sosial dan kemajuan bangasa. Peranan Guru sebagai pendidik untuk berperan mewujudkan, menumbuhkan serta
mengembalikan jiwa nasionalisme dan kecintaan peserta didik terhadap negaranya
amat sangat diharapkan untuk kemajuan karakter bangsa. Dengan adanya rasa
kebanggaan, kecintaan, kepemilikan akan negaranya serta kepedulian terhadap
negaranya diharapkan mampu menumbuhkan rasa nasionalisme peserta didik sejak
dini guna Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.
Peran
Pendidik Menumbuhkan Rasa Nasionalisme
Guru sebagai seorang
pendidik di sekolah mempunyai peran penting untuk membentuk karakter peserta
didik. Melalui figur seorang guru yang dicintai muridnya menjadi jalan yang
cukup mudah untuk seorang guru berhasil menanamkan dan menumbuhkan rasa
nasionalisme pada diri setiap peserta didik yang diajarnya. Seorang pendidik harus
senantiasa dan mampu berperan aktif melalui berbagai upaya yang dapat menggugah
kembali semangat nasionalisme pemuda pelajar yang mulai luntur tergerus arus
globalisasi. Peran guru dalam proses penyaluran nilai-nilai positif di dalam
diri siswa tidak bisa digantikan oleh media pendidikan secanggih apapun. Oleh
karena itu, mengembalikan jati diri siswa memerlukan keteladanan yang hanya
ditemukan pada pribadi guru.
Berbagai upaya yang
dapat ditempuh pendidik dalam menanamkan rasa nasionalisme kepada siswa, antara
lain sebagai berikut :





Penerapan Nasionalisme dalam Pembelajran terhadap Pancasila
Setiap negara di dunia pasti
mempunyai jiwa nasionalismenya masing-masing. Hal yang membedakan nasionalisme
antar negara terletak pada falsafah negaranya atau kepribadian bangsa negara
tersebut. Untuk di Negara Kesatuan Republik Indonesia nasionalisme yang
diterapkan adalah Nasionalisme Pancasila yakni nasionalisme yang dijiwai oleh
nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme ini mengajarkan
kepada masyarakat Indonesia untuk tidak
mengagung-agungkan bangsanya sendiri serta tidak merendahkan bangsa lain.
Pancasila merupakan nilai-nilai yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad
untuk mewujudkan dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
Pancasila dijadikan sebagai dasar pendidikan nasional di Indonesia.
Penerapan
nilai-nilai Pancasila dalam Pendidikan di Sekolah
a
|
(Sila
Pertama)
|
:
|
Pengembangan
nilai-nilai agama untuk menciptakan pribadi yang berakhlak mulia.
|
b
|
(Sila
Kedua)
|
:
|
Menanamkan
rasa peduli terhadap sesama dan menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia.
|
c
|
(Sila
Ketiga )
|
:
|
Menciptakan
rasa persatuan dan kesatuan serta menanamkan sikap lebih mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.
|
d
|
(Sila
Keempat)
|
:
|
Membiasakan
siswa untuk bersikap demokratis dan menghargai pendapat orang lain dalam
setiap kegiatan diskusi di kelas.
|
e
|
(Sila
Kelima)
|
:
|
Mengembangkan
sikap keadilan baik di kalangan siswa ataupun guru dalam setiap kegiatan
pembelajarannya. Adil dalam memberikan penilaian terhadap siswa sesuai dengan
prestasi yang diraih siswa.
|
Kesimpulan
Penurunan karakter pada generasi
muda bangsa Indonesia saat ini telah berimbas pada menurunnya rasa nasionalisme
bangsa terhadap negaranya. . Disinilah letak
penting dan sentralnya peran dunia pendidikan dalam membawa para remaja
khususnya dan generasi muda Indonesia pada umumnya untuk menuju ke arah
perubahan sosial yang sekaligus bermakna kemajuan sosial dan kemajuan bangasa. Peranan
Guru sebagai pendidik untuk berperan mewujudkan, menumbuhkan serta
mengembalikan jiwa nasionalisme dan kecintaan peserta didik terhadap negaranya
amat sangat diharapkan untuk kemajuan karakter bangsa. Dengan adanya rasa
kebanggaan, kecintaan, kepemilikan akan negaranya serta kepedulian terhadap
negaranya diharapkan mampu menumbuhkan rasa nasionalisme peserta didik sejak
dini guna Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.
Daftar Pustaka
Rohman,
Muhammad. 2012. Kurikulum Berkarakter.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Suyanto. 2011. Pendidikan
Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.
Koesoema A., Doni. 2007. Pendidikan Karakter Konsep dan
Implementasi.Grasindo.
Pawiti, Sri. 2012. Bahan Ajar
Pengantar Pendidikan.
Sely
Setyawati Sekartaji. 2011. Penanaman Rasa
Nasionalisme: Menumbuhkan Rasa Nasionalisme(online),(http://penanamanrasanasionalisme.blogspot. com/2011/11/penanaman-rasa-nasionalisme.html,
diakses 31 Desember 2012).
0 komentar:
Posting Komentar